Suamiku berbahagia olah raga tenis dan golf jika tubuh tidak begitu tinggi 165 cm tetapi cukup atletis secara berat tubuh 63 kg. Masalah diranjang sebenarnya saya cukup berbahagia karena suamiku orangnya terlambaten dan sabar dianya teratur memberbagi kesempatan dahulu padaku untuk orgasme seteleh itu baru dianya meperbuat penetratif sampai saya orgasme yang ke-2 .
Cersex Tante – Pengalaman ini muncul karena rasa kesepianku di dalam rumah sendiri pada akhirnya saya saran untuk terima kos toh kamar anakku 2 kamar tidak ada yang nempati. Pada akhirnya suamiku setuju dianya yang mencari dan kebenaran ada teman kenalannya seorang pebisnis yang umum mondar-mandir Jakarta ke kotaku karena ada anak perusahaannya di kotaku. Pemikirannya daripada ke hotel boros karena terkadang wajib sampai dua minggu.
Namanya Duta (rahasia) turunan arab dengan cina orangnya tinggi (176 cm 76 kg) besar dengan kulit putih tetapi muka arab seperti Omar Syarif dengan bulu di semua badannya, orangnya benar-benar sopan. Kami cepat berteman bahkan juga seperti keluarga sendiri karena makan malam kami teratur bersama bahkan juga di saat melapor Pak RT kami akui sebagai saudara. Oh ya saya panggilnya Dik karena umurnya baru 38 tahun.
Bahkan juga jika suamiku dan Saya pergi liburan ke Tawangmangu alias Bandungan dan cocok berada di kotaku dia kami mengajak. Demikian akrabnya kami menjadi seringkali kami Dik Duta membantu jika ada kewalahan di rumah menjadi lingkungan taunya bisa dibuktikan adik saya. Untuk setiap hari sehabis berjalan tiga bulan kami semakin berteman saja bahkan juga suamiku sebuahhari, saat kami bercakap habis makan malam.
“Bawalah Istrimu jalanan kesini Dik Duta,” celetukan suamiku, “Agar
ia mengenal mbakyumu” sambungnya, Dik Duta cuma diam dan menghela napas
panjang.
“Ada apakah.. Ada yang keliru?” lanjut Mas Pujo menyaksikan tingkah yang tidak kurang
sedap.
“E.. Anu Mas Saya sebenarnya duda istriku wafat tiga tahun lalu
diruamh hanya ada beberapa anak dengan pesuruh saja” jawabannya dengan mata
berkaca-kaca.
Kami pada akhirnya tahu statusnya dan kami meminta sebuah saat jika berlibur sekolah agar beberapa anak dibawa kebenaran anaknya dua orang masih tetap tujuh tahun dan empat tahun.
Semenjak itu keakraban kami tambah dekat bahkan juga suamiku seringkali membisiki saya jika turunan arab umumnya barangnya besar dan panjang. Aku juga merasa Dik Duta semakin memerhatikan saya, sebelumnya sempat saya dihantarkan hadiah liontin permata yang elok. Bahkan juga setiap hari kami semakin terbuka misal ditengah-tengah guyonan, terkadang Dik Duta seakan ingin merengkuhku dan diam-diam berani menciumi pipiku jika ingin pamit pulang Jakarta.
Demikian juga kebalikannya Mas Pujo seakan biarkan kami bercengkarama terkadang bahkan juga ngompori, “Ooo mabkyumu itu agar STW tetapi justru tambah punel (tujuannya memeknya) lho Dik Duta” jika sudah demikian saya yang merah padam, tetapi untungnya cuma kami bertiga.
Seperti kebiasan kami, di hari liburan Sabtu Minggu kami bertiga week end di kebun kami di Tawangmangu. Mesikipun tidak begitu luas tapi kebun ini cukupanlah untuk selingan dan cukup santai untuk istirahat. Entahlah apa penyebabnya Mas Pujo hari itu dengan manja berbaring berbantal pahaku di muka Dik Duta sehabis kelar makan malam sekalian menyaksikan TV dan bercakap ke sana kesini di ruang keluarga. Kusaksikan Mas Pujo benar-benar menarik mempertunjukkan kemesraannya di muka di Duta. Saya sebenarnya cukup kikuk tetapi karena sudah seperti adik sendiri saya dapat mengatasi hatiku, lagian Dik Duta sudah seringkali menyaksikan kemesraan kami setiap hari di rumah. Kusaksikan Dik Duta acuh saja menyaksikan perilaku Mas Pujo. Justru pada akhirnya Dik Duta ambil ide ambil kasur dari ruang tidur untuk dihamparkan ke lantai.
Pada akhirnya kamipun menyaksikan TV sekalian berbaring, saya dan Dik Duta bertumpu didinding berjajar hanya memiliki jarak 1/2 mtr. sedang Mas Pujo berbaring di pahaku. Jadwal yang disiarkan kebenaran cukup menyerempet-nyerempet jalinan suami istri. Kusaksikan Dik Duta tidak dapat fokus, dia lebih
seringkali mengambil pandang ke dadaku yang waktu itu cuma terbungkus daster, saya berpura-pura tidak tahu tetapi saya sebelumnya sempat menyaksikan arah tengah celananya yang saya percaya sudah 1/2 ereksi.
Mendadak Mas Pujo merengkuh pahaku sekalian menyeka seka benjolan payudara di luar pakaian daster yang kukenakan, saya kebingungan.
“Mas malu ah saat ada Dik Duta,” protesku sekalian melempar tangannya
kasar.
“Ah tidak apa apa, wong Di Duta sempat rasakan koq.” sahut Mas
Pujo sekalian senyuman penuh pemahaman ke Duta.
Duta tersenyum kecut Saya melengos sebel tetapi jujur saja rabaan Mas Pujo membuat saya on apalagi udara dingin Tawangmangu yang menyerang tulang. Sementara Mas Pujo justru ngotot dan kepalanya yang menindih pahaku digeser ke selangkanganku, menjadi tidak terhindar pakaian dasterku yang bisa dibuktikan singkat semakin terkuak menjadi Duta semakin bebas menyantap pahaku yang lebar terbuka..
“Mbak.. Saya. . Maka ingin nih..” Duta berbicara padaku.
Edan batinku saya sangat kaya kepiting rebus dengar kata-kata Duta nyaris saya tampar. Tetapi Mas Pujo justru menyahut, “Tidak pa-pa, ya Mam? Kasihan khan Dik Duta sudah lama lho tidak merasa kan”
sahutnya.
“Pap!! apa-apaan sich ini” sahutku tidak kalah hebat.
“Papah bisa kok mam, papah iklas please,..!” pintanya sekalian mengedip ke
Dik Duta.
Ternyata Duta responsif langsung dianya miringkan tubuhnya, karena jarak
kami hanya sejengkal karena itu langsung direngkuhnya belakang kepalaku dan
diciumnya mulutku dengan paksakan. Saya ingin menampik tetapi Mas Pujo menggenggam
tanganku dan meraba-raba tengah CDku saya terumbang-ambing di antara gairah dan
kualitas yang ada pada diriku tetapi saya semakin terangsang, tanpa sadar justru
kumiringkan badanku menghadap Dik Duta menjadi saya dapat bertemu,
menyaksikan reaksiku tanpa enggan Dik Duta menyelinapkan tangannya dibalik
dasterku untuk meremas remas buah dadaku, sedangkan Mas Pujo tangannya
sudah masuk CD untuk mengelus elus klitorisku sebagai titik
kekuranganku.
Mendapatkan seranngan 2 orang sekalian sensasiku membumbung tinggi ada
kepuasan yang tidak ada tara. Kucoba membulatkan tekad meraba-raba perut Duta
dan turun kebawah pusar, ada rasa ingin tahu ukuran barangnya.
WAU.. hebat rupannya sudah berdiri keras dan tidak gunakan CD kembali
tanganku tidak dapat menggenggam semua genggamanku penuh itu juga baru
separonya. Saat itu Mas Pujo melepas semua bajunya dan
melepasi dasterku, Duta melepas pakainnya dan geser
tempatnya mendekat ke arahku dari samping kiri kami bertemu, dan
Mas Pujo memiringkan badannya yang bugil samping kanan (belakangku),
hingga sendirinya kontol Mas Pujo yang sudah kuat melekat
pantatku dan kontol Duta yang hebat panjang dan besar melekat
pahaku karena Duta tidak ingin melepas dekapannya padaku menjadi Mas Pujo
cuma mengambil memekku dari belakang.
Duta menciumi diriku sekalian mengelus payudara penuh gairah, kusaksikan Duta
yang sarat dengan nafsu, saya turut terbawa. Saya tidak sebelumnya sempat berpikir
beberapa macam, gairahku sudah memimpin pikiranku, kunikmati apa yang
dibuat Duta padaku tanpa mempedulikan Mas Pujo yang meremas-remas
pantatku, dan mengelus vaginaku yang sudah basah. Saya mendesis desis tidak
karuan karena kenikmatan dengan tangan kanannya Duta dekap punggungku
kuat erat, dan tangan kirinya mulai menguak vaginaku ternyata ia
sudah tidak tahan ingin masukkan kontolnya ke memekku.
Dibantunya penisnya ke sela vaginaku, dan dalam tempo singkat
saya sudah melayang-layang kelangit ke tujuh nikmati kontol Dik Duta yang
panjang besar ada walaupun rasa perih dan penuh menyesak di vaginaku
tapi kepuasan yang kurasakan mampu membuatku lupakan rasa perih
memekku. Automatis capitan lobang kemaluanku semakin menjadi dan
renyutan-denyutan memekku yang saat lagi ini dipuji oleh Mas Pujo dirasa
oleh Duta.
“Oh Mbak memekmu hebat, sangat punel Mbak” bisik Duta sekalian
mulai memompa tangkai kemaluannya dengan ritmis.
Sementara saya menyeimbangi mengocaknya perlahan-lahan tempat, Duta mendesis
desis kenikmatan, sekarang ini muka Duta menghadap ke arahku dengan matanya yang
terpejam benar-benar ganteng sekali apalagi desisanya membuatku sangat
melayang-layang. Gesekan bulu dada di ujung putingku membuatku seperti kesetrum
listips beberapa ribu watt. Sehabis nyaris sepuluh menit Duta memompa memekku
saya mulai kesetanan ingin meletus tetapi dianya mulai mengurangi dekapannya.
“Mengganti posisi yok Mbak, tidak adil kan saat yang punyai (Mas Pujo
tujuannya) tidak kebagian” bisik Duta padaku.
Duta melepas kontolnya dari memekku perlahan-lahan berasa ada yang
lenyap dari selanggkanganku, Duta berdiri sekalian menuntunku Mas Pujo
masih turut dibelangku sekalian meremasi bokongku. Saya melihat melihat
suamiku ingin tahu reaksinya, tetapi kenyataannya kusaksikan Mas Pujo
demikian berbahagia bahkan juga dianya tersenyum.
“Kita bermain bersama ya Mas?” mengajak Duta pada suamiku.
Bacaan Seks Ngentot Terkini Threesome Bersama Suamiku
Duta ambil sikap duduk bertumpu di atas sofa dengan paha mengangkang,
terlihat kontolnya yang lebih besar panjang dan kuat dengan topi baja yang
mengkilap karena cairan memekku berdiri seperti prajurit siap serbu,
selanjutnya dia menyuruhku mengangkang diatasnya menumpangkan pahaku
pada pahanya sekalian membelakanginya.
Pelan-pelan saya turunkan pantatku dan duta membibing kontolnya untuk masuk memekku, bles,
ahh.. Rasanya tambah nikmat dan sudah tidak perih kembali. Dengan posisi
demikian karena itu dari depan mencuatlah klitorisku yang sudah keras dan
kuat, pelan-pelan saya mulai memompa dengan menaik turunkan
pantatku, menyaksikan panorama seperti itu Mas Pujo duduk langsung
jongkok di depanku oh.. Dia menjilat-jilati klitorisku yang terbiar melawan.
Oh.. Hebat kesan yang ada semua badanku tergetar kurasakan
memekku semakin berdenyut keras, kuraih kepala Mas Pujo kurapatkan ke
selangkanganku sementara Duta makin menyikatku dari bawah. Ahh.. Saya ingin
meletus.. Mas.. Saya ingin meladak..!!
Duta menggeram karena kontolnya kucengkeram dengan renyutan memekku yang
semakin kuat,. Dan dengan sekalian meremas-remas payudarku kurasakan kontol
Duta saat memekku berdenyut keras.. Ahh Mbak saya ingin keluar..
Diambilnya putingku sekalian menyikatku dari bawah kuat-kuat sementara Mas
Pujo melumat klitorisku saya sangat tidak dapat mengfotokan
kepuasan yang kudapat saat kontol Duta menyembur spermanya ke
saat memekku bersama orgasmeku dan hisapan-hisapan pada klitorisku.
Belum kelar sensasiku Mas Pujo luar biasaku dan mintaku nungging ini
rutinitas Mas Pujo dianya ingin memompaku jika saya sudah orgasme ucapnya
sedap sekali kedutan-kedutan memekku jika orgasme. Saya ambil posisi
nungging secara bertopang pada ke-2 paha Duta cocok kontolnya yang
berlendir-lendir di mukaku langsung saya membersihkan sementara Mas
Pujo mulai masukkan kontolnya yang walaupun pendek tetapi
kepalanya benar-benar leber menjadi seperti klep pompa.
Kurasakan kesan
lebih hebat saat Mas Pujo mulai memompaku dari belakang.
Nyaris kugigit kontol Duta jika saja Duta tidak berteriak, mengerang.
Entahlah saya merasakan tidak kuat kembali meredam ledakankanku yang selanjutnya
dan segara saat kontol Mas Pujo mulai berkedut-kedut akan menyembur
spermanya aku juga rasakan diriku akan meletus kembali. Dan aahh
secara pekikan panjang Mas Pujo menyemprot spermanya ke
memekku. Saya selekasnya kembali untuk bersihkan kontol Mas Pujo, rasa
sperma 2 orang lelaki yang bersatu membuat lidah merasa aneh dan
asing. Kami terkulai lemas tetapi saya merasa lapar dengan masih tetap bugil saya
kedapur untuk masak kusaksikan 2 orang lelaki itu berangkulan sama-sama
menepuk punggung.
“Bagaimana dik?” lamat lamat kudengan suara Mas Pujo bertanya kesannya
pada Duta.
“Wah hebat Mas, saya tidak sangka jika Mbak Rin.. Demikian luar biasa,
patut Mas Pujo tidak sebelumnya sempat jajan,” timpal Duta.
“Ini saja dik, Dik Duta tidak perlu malu kembali sekarang ini mbakyumu
ya istrimu, tetapi janji Dik Duta tidak bisa jajan, saya jijik jika
mbayangkan Dik Duta jajan,” ikat Mas Pujo.
“Sumpah Mas saya tidak sebelumnya sempat jajan seperginya istriku, sebelumnya pernah
pembantuku saya gunakan itu juga hanya sekali selainnya saya pakai alat,”
lanjut Duta.
“Jadi janji beneran lho dik, dan kami tidak bisa cemburu, satu dengan
lain..”
“Eh.. Sedap saja bicarakan hidup orang tidak ngajak yang dibicarakan” saya
langsung protes nglendot di pangkuan Mas Pujo.
“Tetapi Mami setujukann..” lanjut suamiku.
“Mmm.. Bagaimana.. Ya.. Mmm” menyengaja kubuat-buat jawabanku saya ingin
menyaksikan reaksi Duta.
“Maaf Mbak, jika Mbak tidak sepakat saya tidak pa-pa kok Mbak” Duta memelas.
“Habis.. Habis..” jawabku tidak kulanjutkan.
“Habis apa Mbak?” Duta panasaran.
“Habis.. E n a a k hi.. Hi.. Hi” jawabku sekalian cekikikan.
Duta langsung menabrakku yang masih tetap dipangkuan Mas Pujo, tanpa malu
kembali diciumnya bibirku diremasnya dadaku kusaksikan kontolnya sudah ngacung.
“Eh.. Makan duluu.. Ah saya lapar nih.. Nasi goreng sudah masak tuch di
meja” pintaku.
Duta hentikan cumbuannya makin menuntunku kekursi makan sekalian
terbuktikuku dianya hadapi meja makan sementara Mas Pujo meng ikuti dari
belakang dan mereka duduk berimpitan bangku. Saya membagikan pantatku di atas
ke-2 paha mereka yang berdempetan satu dengan bulu yang satu cukup licin.
Mereka dengan sabar berganti-gantian menyuapi saya. Saya sangat berbahagia
mereka berdua sekarang suamiku, yang siap memberikan kepuasanku.
Kelar makan kusiapkan sikat gigi dan pasta gigi untuk mereka, saya menyusul
bersihkan diriku di dalam kamar mandi sperma yang kering berleleran di
pahaku berasa lekat. Sehabis itu saya kekamar mutlak menyisir rambut ku
di muka cermin.
Selang beberapa saat kusaksikan mereka berdua pelan-pelan bersama-sama masuk
kamar saya seakan tidak menyaksikan. Kurasakan elusan halus sebuah tangan
dengan bulu-bulu lembut mencari pantatku, bahkan juga selanjutnya ke arah
keselangkangan dan mengelus memekku. Saya sudah dapat menyangka pemilik
tangan itu, dan hatiku berhembus saat kusaksikan tangan Duta lah yang
sedang mengelus belahan memekku, dan Mas Pujo mengelus tangkai penisnya,
sekalian mulutnya menciumi dadaku. Sekalian berbeda posisi dengan 1/2
duduk di depanku Mas Pujo siap dengan selangkanganku yang lebar terbuka
memberikan vagina merah basah yang cantik, sedangkan tangan
kanannya menggosokannya gosokkan kemaluanya, sedangkan Duta tidak tinggal
diam buah dadaku yang menggantung diremas remas dan diciumi dari belakang.
Duta mengganti tempatnya dengan duduk di atas meja dandan dengan kontol siap
didepan mulutku. Sekarang saya baru dapat menghitung panjangnya kontol Duta
yang kenyataannya ada dua kepalan tanganku dengan kepala cukup meruncing dan
diameter kepala bajanya lebih kecil dari punyai Mas Pujo. Langsung
kugenggam dan ku jilati dan kukocok-kocok. Demikian kuperbuat sampai
nyaris 1/2 jam dan pada waktu yang tidak kelamaan pergerakan Duta
tidak teratasi, bahkan juga dia membalasnya menekan kepala Mas Pujo yang
mengenyot klitorisku di bawah meja di saat tersebut Duta menghentak
hentakkan pinggul dan menyorong-nyorongkan kontolnya dimulutku dan..
Croot.. Croot.. Croot..
Sperma Duta penuhi tenggorokanku. Dianya sudah orgasme. Ini terlampau
cepat, walau sebenarnya saya merasa masih tetap belum apapun. Duta makin turun
menuntunku ke tempat tidur dan Mas Pujo sekarang menindihku semetara Duta
permainkan ku dari bawah ah ternyata mereka sudah solid untuk kerja
sama memberikan kepuasan diriku. Mas Pujo sudah terlengkup ditubuhku, sementara
pinggulnya turun naik, mengocak batangnya yang sudah melesak ditelan
lubang kepuasanku. Sekali kali tangannya meremas pantatku.
Saya mulai on kembali dan otot-otot vaginaku mulai berdenyut tetapi
mendadak Mas Pujo hentikan kocokannya, dan mengambil penisnya, saya
masih tanggung tapi saya bisa dibuktikan pun tidak ingin kelar saat ini, saya
tetap mengharap Duta bangun kembali sehabis istirahat.
Saya ingin Duta
memompaku dahulu baru Mas Pujo yang akhiri pucuknya. Tetapi Mas Pujo
meminta saya dan Duta meperbuat 69 dengan posisi duta di bawah demikian saya
posisi enam sembilan Mas Pujo menusukku dari belakang dan Duta mengganti
yang ngenyot klitorisku. Benar-benar hebat rasanya ber 69 sekalian
memekku dipompa saya tidak bisa meredam kepuasan yang menggempur sela
memekku. Renyutan-denyutan mencekram semakin keras dan ini yang paling
dicintai Mas Pujo, selanjutnya kurasakan Mas Pujo mulai mencekram
pantatku dan melenguh seperti sapi di sembelih sekalian percepat
goyangannya, semetara mulut Duta tidak henti menciumi klitorisku dan
lidahnya menerobos terkadang masuk ke dalam memekku sela kontol Mas Pujo.
Napasku tersengal, saya segera masuk bungkusa orgasme.
Tanpa menunggu waktu kembali Mas Pujo percepat kocokannya, dan
kemaluankupun sudah berdenyut kuat, akan selekasnya akan keluar.
Mas Pujo merangkul bokonku, semakin kuat, sekalian dari mulutnya keluar
erangan kepuasan yang panjang dan kemaluannya didesak keras ke
kemaluanku, dianya semprot spermanya..
Crot.. Crot.. Crot tetapi saya belum orgasme.
Dan selekasnya berlelehanlah air maninya menyemprotkan di dalam vaginaku Pada
saat yang masih sama, saya tidak kuat meredam orgasmeku, kugenggam kontol Duta
kuat-kuat dan kuhisap sampai batangnya sekalian melafalkann nikmati
orgasmeku bersama Mas Pujo mendapatkan tindakan demikian Duta orgasme
kembali dan menyembur maninya ke mulutku yang ke-2 kali.
Kepuasan yang hebat. Mesikipun permainan sudah kelar tapi Mas
Pujo tidak ingin melepas kemaluanku dari memekku, saya memahami benar ia
paling sukai nikmati renyutan memekku.
“Pah.. Saya sudah tidak tahan.. Pahaahh.. Eghh.. Eegghh lelah nih kasian
Duta kami tindih”
Malam hari ini adalah malam pertama saya rasakan penis seseorang selainnya
punyai Mas Pujo apalagi penisnya lebih panjang, sebuah pengalaman yang
benar-benar memberikan kepuasanku.
Pembaca terhormat masih tetap cukup banyak pengalaman nikmat yang kualami bersama ke
dua suamiku tapi hingga sementara di sini dahulu, jika ada kesempatan akan
saya katakan yang lain. Semenjak peristiwa itu Duta meminta porsinya padaku
tiap ada dikotaku bahkan juga beberapa anaknya seringkali dibawa untuk bersama
tinggal dikotaku saat liburan agar tidak bolak-balik.
Saat Duta ada hampir setiap hari sekali saya mendapatkan gantian dari Mas Pujo
dan Duta terkadang kami lakukan treesome terkadang cuma berdua dengan
salah sat pada mereka, dan kami setuju cuma dibuat bertiga saja.
Pembaca yang terhormat jika kamu wanita dicintai dua orang pria
yakinlah mereka dapat kompak sabar tidak ada rasa cemburu dan yang luar biasa
anda akan dimanjakan seperti diriku. Tidak yakin coba. Pengalaman ini
sangat riil kami sudah lima tahun bersama tetapi kasih-sayang mereka
benar-benar ikhlas padaku. Saya menjadi rajin jamu dan senam untuk kepuasanku dan
kepuasan mereka untuk yang ingin bertanya silakan kirim e-mail tentu
dijawab. Ingin mencoba saya punyai triknya.