CeritaSemalam – Cerita Sex Mesum Bermain Dalam Hal Pribadiku tentang sex bagaimana caranya aku bisa membutuhi hasratku,diusiaku yang sudah 35 tahun ini aku masih belum merit,aku bukanlah tipe cewek cantik tapi kata sahabat sahabatku aku memiliki tubuh seksi,dengan rambut lurus hitam panjang sampai sebahu tubuhku yang berisi menyebabkan payudaraku kencang keatas.
Tubuhku yang selalu ku rawat ini sehingga setiap seminggu sekali aku mencukur bulu vaginaku agar terlihat bulu bulu tipis yang hinggap di sekitar vaginaku, kedua payudaraku aku bungkus dengan BH ukuran 36B, saat ini aku tinggal sendiri di rumahku yang terletak di surabaya, aku ingat pada hari sabtu keponakan yang bernama Deni menelponku, dia masih muda umur 18tahun.
Halo, tante Yolla,Gimana kabar tante .. ?, katanya dari seberang telepon.
Iya, Ini siapa ya .. ?, tanyaku.
Deni tante ..
Oh..ada apa , Febe ?
Tante, kalau boleh Deni mau minta bantuan tante nich…
Bantuan apa yang bisa Tante bantuin ?
Mau gakkk kalau tante jadi model untuk Deni foto ?
Emang untuk apa kamu foto fotoin tante ?
gak hanya iseng iseng aja kok…
Aku mengerti apa yang diinginkannya ini. Deni sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.
Boleh sih….kataku.
Makasih yang tante…aku akan datang sebentar lagi. kira kira 15 menit lagi aku sampai. kita fotonya di rumah tante saja.
Oke sipz dech,kalau gitu. Tante tunggu ya…
Aku langsung menutup telepon dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat.
Bila ada yang mau datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian.
Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Deni akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya.
Setelah seusai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.
Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Deni sudah ada depan di rumahku. Halo tante.. Tante kelihatan seksi, katanya sambil tersenyum.
Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. , kataku sambil tersenyum pula.
Deni segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Deni berkata,
Apakah uda bisa di mulai tante ?
Oh,uda mau di mulai ya,oke yuks silahkan,kamu mau dimana ? ,tanyaku.
Bagaimana kalau di taman belakang rumah tante ?
ok dech…
Aku dan Deni langsung menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini.
Sesampainya kami di taman ini, Deni mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Deni bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.
Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. , katanya.
Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku.
Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Deni segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Deni bersama-sama memeriksa hasil fotonya.
Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini. Foto ini paling bagus, katanya.
Tapi celana dalam tante kelihatan .., kataku.
Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..
Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.
Den, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini.., kataku
Oke tante.., katanya.
Setelah kegiatan kami berakhir, Deni tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Deni terus memandang bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,
Den.kenapa memandang dada tante terus ?
Deni langsung terkejut ,Dia langsung memandang ke tempat lain sambil menjawab..
Ngak kenapa kenapa koq tante…
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.
Den, kalau kamu suka,kamu boleh koq memandang terus…kataku
Tanpa menunggu tanggapan dari Deni, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Deni yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Deni untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya
Akhirnya Deni menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,
Tante, boleh gak Deni menyetuh sebentar aja ?
Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Deni segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang.
Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sentuhan dari Deni. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Deni mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku.
Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu. Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Deni.
Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Deni membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Deni berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang.
Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula.
Setelah beberapa saat lamanya, Deni melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,
Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante.
Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.
Kamu buka sendiri celana dalam tante, kataku.
Deni segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku.
Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Deni membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.
Tante, ini indah sekali, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.
Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku.
Dengan jarinya, Deni menyentuh liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Deni menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali Dengan menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi.
Dia melakukan hal itu berkali-kali . Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat.
Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat. Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat.
Setelah puas meraba vaginaku, Deni mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Deni terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.
Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan.
Den, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat .., kataku sambil mendesah-desah.
Deni tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang. tidak lupa Deni meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Deni terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.
Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy, katanya.
Aku tersenyum dan berkata,
Kalau kamu suka, kamu boleh koq menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, koq..
Dengan tersenyum, Deni kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku.
Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Deni mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku.
Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Deni agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku.
Setelah beberapa saat, Deni menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi.
Rupanya Deni melakukan doggy style kali ini. Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Deni yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Deni telah mencapai kenikmatan puncak pula.
Sperma Deni terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Deni mencabut penisnya. Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut.
Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Deni, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya.
Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Deni yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar.
Deni kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.
Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.
Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat, katanya.
Aku tersenyum saja dan lalu berkata,
Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru mau menuju 18 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?

Ah, tante. Deni ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..
Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya. Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?
Deni tersenyum sambil berkata,
Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Deni masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..
Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?
Kalau papa ngak ada di rumah aja
Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Deni berkata,
Tante, Deni mau pamit dulu.
Sudah mau pulang ? Agen Poker Dominoqq
Iya, tante.
Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..
Ok.. Oh ya, lain kali Deni masih di perbolehkan gak memotret tante ?
Aku mengangguk sambil tersenyum.
Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia koq, kataku.
Bayarannya pakai itu ya ..
Kali ini aku tertawa.
Apa saja, deh..
Deni melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.
Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita
Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex
Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri,Cerita Sex Mesum Bermain,Cerita Sex Mesum Bermain,Cerita Sex Mesum Bermain